Jumat, 16 November 2012

pengertian Al-quran


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Al-Qur’an adalah mukjizat Islam yang kekal dan mukjizatnya diperkuat oleh kemajuan ilmu pengetahuan. Ia diturunkan Allah kepada Rasulullah saw untuk mengeluarkan manusia dari suasana yang gelap menuju yang teran, serta membimbing mereka ke jalan yang lurus. Rasulullah s.a.w. menyampaikan Al-Qur’an itu kepada para sahabatnya orang-orang Arab asli sehingga mereka dapat memahaminya berdasarkan naluri mereka. Apabila mereka mengalami ketidakjelasan dalam memahami suatu ayat, mereka menanyakan kepada Rasulullah s.a.w.
Terkait dengan mukjizat yang relevansinya menunjukkan kehebatan mukjizatal-Qur’an. Sebab mengemukakan sesuatu makna dalam berbagai bentuk susunan kalimat di mana salah satu bentuk pun tidak dapat ditandingi oleh sastrawan Arab. Merupakan tantangan dahsyat dan bukti bahwa Al-Qur’an itu datang dari Allah SWT. Kesadaran akan historisitas dan kontekstualitas pemahaman manusia pada gilirannya akan bersinggungan dengan ranah Al-Qur’an dan pemaknaannya. Sebenarnya secara umum disepakati oleh umat Islam bahwa Al-Qur’an adalah sakral, karena ia adalah Kalamullah yang diturunkan melalui Rasulullah. Namun ketika melihat fakta bahwa al-Qur’an memakai bahasa Arab, berbagai informasi yang disajikan di dalamnya banyak yang memakai logika budaya Arab, kemudian berbagai istilah yang dipakai di dalamnya juga menggunakan terminologi yang akrab di kalangan orang Arab saat itu, maka muncullah berbagai kajian dan pembahasan tentang status original al-Qur’an, sejauh manakah al-Qur’an itu berdimensi ilahiah dan sejauh mana ia berdimensi manusiawi.    
Telah banyak kajian bahkan perdebatan terhadap persoalan ini, bukan hanya para orientalis Barat yang ‘berpihak’ yang menyatakan bahwa al-Qur’an itu tidak memiliki sisi ilahiah sama sekali, karena ia ciptaan Muhammad. Tetapi juga dari kalangan Islamolog kontemporer yang berasal dari kalangan umat Islam sendiri. Salah seorang Islamolog kontemporer yang sangat dikenal dengan isu kontroversial bahwa Al-Qur’an adalah produk budaya adalah tokoh intelektual dari Mesir, Nasr Hamid Abu Zayd. Dia adalah professor bahasa Arab dan Studi al-Qur’an di Universitas Kairo Mesir. Selain itu ia juga menjadi dosen tamu diUniversitas Leiden, Belanda, mulai tahun 1995 sampai sekarang. Proyek utama Nashr Hamid Abu Zayd sebenarnya adalah proyek  pendobrakan manipulasi pemahaman teks yang banyak terjadi dalam peradaban Islam. Proyek besar ini tampak antara lain dalam tulisannya yang berjudul Mafhum al-Nash. Menurutnya, peradaban Islam dapat dikatakan sebagai peradaban teks karena dengan berporos pada teks (al-Qur’an)-lah dinamika peradaban Islam bergulir.

B. Rumusan Masalah
1.      Bagaimana pengertian Al-Qur’an ?
2.      Apa nama-nama lain dari Al-qur’an ?
3.      Bagaimana Kandungan Al-’Qur’an ?
4.      Bagaimana fungsi dan kedudukan Al-Qur’an ?
5.      Bagaimana cara turunnya Al-Qur’an ?
C. Tujuan Penulisan                           
Penulisan makalah ini secara umum bertujuan untuk :
1. Menggali kandungan Al-Quran untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.
2. Menambah pengetahuan dan wawasan kita tentang pengertian Al-qur’an.
3. Menambah pengetahuan tentang bagaimana cara Al-qur’an di turunkan.
4. Supaya kita tau fungsi dan kedudukan Al-Qur’an itu.
5. Serta dapa mengetahui seberapa pentingnya mempelajari Al-qur’an.


C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah studi pustaka dengan menggunakan Al-Qur’an, tafsir dan buku-buku yang terkait dengan materi.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Al-Qur’an
Dalam pembahasan tentang arti al-Qur‟an akan ditinjau dari dua segi, yaitu arti al-Qur‟an menurut bahasa (etimologi) dan arti al-Qur‟an menurut istilah (terminologi).

a.       Al-Qur‟an menurut bahasa (etimologi)
Dikemukakan oleh Subhi As Shalih, “Al-Qur’an berarti ‘’bacaan‟, asal kata qara’a. kata Al-Qur’an itu berbentuk masdar dengan arti isim maf’ul yaitu maqru’ (dibaca). Sedangkan di dalam Al-Qur‟an sendiri ada pemakaian kata “Qur’an” dalam arti demikian sebagaimana tersebut dalam surah Al-Qiyaamah ayat 17-18 adalah:
¨bÎ) $uZøŠn=tã ¼çmyè÷Hsd ¼çmtR#uäöè%ur ÇÊÐÈ   #sŒÎ*sù çm»tRù&ts% ôìÎ7¨?$$sù ¼çmtR#uäöè% ÇÊÑÈ  
Artinya :
17. Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.
18. Apabila Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu.

b.      Al-Qur’an menurut istilah (terminologi)
Adapun definisi Al-Qur’an ialah “kalam Allah SWT yang merupakan mu’jizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad saw dan yang ditulis di mushaf dan diriwayatkan dengan mutawatir serta membacanya adalah ibadah”.
Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur dalam masa 22 tahun 2 bulan 22 hari atau 13 tahun di Mekkah dan 10 tahun di Madinah. Oleh para ulama membagi masa turun ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Periode Mekkah berlangsung selama 12 tahun masa kenabian RasulullahSAW dan surat-surat yang turun pada waktu ini tergolong surat Makkiyyah.
Sedangkan periode Madinah yang dimulai sejak peristiwa hijrah berlangsung selama 10 tahun dan surat yang turun pada kurun waktu ini disebut surat Madaniyah.Kitab suci Al-Qur’an diawali surah Al-Fatihah dan diakhiri dengan surah An-Nas yang berjumlah 30 juz, 114 surah dan 6666 ayat yang diturunkan kepada Muhammad saw dan disampaikan kepada umatnya hingga sekarang ini dengan jalan mutawatir lagi berbahasa Arab, sebagai pedoman hidup dalam kehidupan manusia, khususnya bagi umat Islam.
Banyak Pendapat para ‘Ulama mengenai definisi dari Al-Qur’an, diantaranya sebagai berikut :
a.       As Sayuthy dalam kitab Al Itqan : Watas arti kata Al Qur’an ialah, “Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, yang tidak dapat ditandingi oleh yang menentangnya, walaupun sekedar sesurat saja dari padanya.” Sebagian Mutaakhirin menambahkan : “Yang kita beribadat dengan mentilawatkannya.”

b.      Asy Syaukani dalam kitab Al Irsyad : Yang lebih utama dikatakan, “Al Qur’an itu Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad yang ditilawatkan dengan lisan, lagi mutawatir penukilannya.”

c.       Ahli Agama (‘Uruf Syara’) : “Al Qur’an itu wahyu Illahi yang diturunkan kepada Muhammad yang telah disampaikan kepada kita, umatnya, dengan jalan mutawatir, yang dihukumi kafir orang yang meriwayatkannya. Jadi, dari beberapa pendapat para ‘Ulama tentang definisi Al Qur’an, dapat disimpulkan bahwa Al Qur’an adalah Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. secara munajjaman oleh Malaikat Jibril agar disampaikan kepada umatnya, yang ditilawatkan dengan lisan.


B.     Nama-Nama Lain Dari Al Qur’an Beserta Dalilnya

Allah SWT. telah memberikan nama-nama yang berbeda bagi Kalam yang bernilai mu’jizat ini sesuai kebiasaan-kebiasaan bangsa Arab dalam memberikan nama-nama bagi ucapan mereka, baik secara global maupun terperinci. Menciptakan istilah-istilah bagi nama Al-Qur’an merupakan hal yang sesuai denga ruh Al Qur’an itu sendiri secara umum, dalam rangka mengimbangi kalimat-kalimat yang tersebar pada tradisi kehidupan bangsa Jahiliyah.
Dalam Al Qur’an sendiri terdapat beberapa ayat yang menyertakan nama lain yang digunakan untuk merujuk kepada Al Qur’an itu sendiri. Berikut adalah nama-nama tersebut dan ayat yang mencantumkannya :
1.      Al Kitab (tulisan)
y7Ï9ºsŒ Ü=»tGÅ6ø9$# Ÿw |=÷ƒu ¡ ÏmÏù ¡ Wèd z`ŠÉ)­FßJù=Ïj9 ÇËÈ  
Artinya :
Kitab (Al Qur’an) Ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (QS Al-Baqarah : 2)

É=»tGÅ6ø9$#ur ÈûüÎ7ßJø9$# ÇËÈ  
Artinya :
Demi Kitab (Al Qur’an) yang menjelaskan,(QS Ad-Dukhaan : 2)

2.      Al Furqan (pembeda antara yang benar dan yang salah)
x8u$t6s? Ï%©!$# tA¨tR tb$s%öàÿø9$# 4n?tã ¾ÍnÏö6tã tbqä3uÏ9 šúüÏJn=»yèù=Ï9 #·ƒÉtR ÇÊÈ  
Artinya :
Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Qur’an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. (QS Al-Furqan : 1)



3.      Adz Dzikr (pemberi peringatan)
$¯RÎ) ß`øtwU $uZø9¨tR tø.Ïe%!$# $¯RÎ)ur ¼çms9 tbqÝàÏÿ»ptm: ÇÒÈ  
Artinya :
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan Sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya. (QS Al-Hijr : 9)

4.      Al Hukm (peraturan/hukum)
 y7Ï9ºxx.ur çm»oYø9tRr& $¸Jõ3ãm $wŠÎ/{tã 4 ÈûÈõs9ur |M÷èt7¨?$# Nèduä!#uq÷dr& $tBy÷èt/ x8uä!%y` z`ÏB ÉOù=Ïèø9$# $tB y7s9 z`ÏB «!$# `ÏB <cÍ<ur Ÿwur 5X#ur ÇÌÐÈ  

Artinya :
Dan Demikianlah, kami telah menurunkan Al Qur’an itu sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, Maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah. (QS Ar-Ra’d : 37)

5.      At Tanzil (yang diturunkan)
¼çm¯RÎ)ur ã@ƒÍ\tGs9 Éb>u tûüÏHs>»yèø9$# ÇÊÒËÈ  
Artinya :
Dan Sesungguhnya Al Qur’an Ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta Alam, (QS Asy-Syu’ara’ : 192)

6.      Ar Ruh (ruh)
y7Ï9ºxx.ur !$uZøym÷rr& y7øs9Î) %[nrâ ô`ÏiB $tR̍øBr& 4 $tB |MZä. Íôs? $tB Ü=»tGÅ3ø9$# Ÿwur ß`»yJƒM}$# `Å3»s9ur çm»oYù=yèy_ #YqçR Ïök¨X ¾ÏmÎ/ `tB âä!$t±®S ô`ÏB $tRÏŠ$t6Ïã 4 y7¯RÎ)ur üÏöktJs9 4n<Î) :ÞºuŽÅÀ 5OŠÉ)tGó¡B ÇÎËÈ  
Artinya :
Dan Demikianlah kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Qur’an) dengan perintah kami. sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Qur’an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi kami menjadikan Al Qur’an itu cahaya, yang kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba kami. dan Sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (QS Asy-Syuura : 52)

7.      Al Kalam (ucapan)
÷bÎ)ur Ótnr& z`ÏiB šúüÏ.ÎŽô³ßJø9$# x8u$yftFó$# çnöÅ_r'sù 4Ó®Lym yìyJó¡o zN»n=x. «!$# ¢OèO çmøóÎ=ö/r& ¼çmuZtBù'tB 4 y7Ï9ºsŒ öNåk¨Xr'Î/ ×Pöqs% žw šcqßJn=ôètƒ ÇÏÈ  

Artinya :
Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, Maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, Kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak Mengetahui. (QS At-Taubah : 6)

8.      Al Basha’ir (pedoman)
#x»yd çŽÈµ¯»|Át/ Ä¨$¨Y=Ï9 Yèdur ×pyJômuur 5Qöqs)Ïj9 šcqãYÏ%qムÇËÉÈ  
Artinya :
Al Qur’an Ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini. (QS Al-Jaatsiyah : 20)

9.      Al Balagh (penyampaian/kabar)
#x»yd Ô÷»n=t/ Ä¨$¨Z=Ïj9 (#râxZãŠÏ9ur ¾ÏmÎ/ (#þqßJn=÷èuÏ9ur $yJ¯Rr& uqèd ×m»s9Î) ÓÏnºur t©.¤uŠÏ9ur (#qä9'ré& É=»t6ø9F{$# ÇÎËÈ  
Artinya :
(Al Qur’an) Ini adalah penjelasan yang Sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya dia adalah Tuhan yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran. (QS Ibrahim : 52)

10.  Al Qaul (perkataan/ucapan)
* ôs)s9ur $uZù=¢¹ur ãNßgs9 tAöqs)ø9$# öNßg¯=yès9 šcr㍩.xtGtƒ ÇÎÊÈ  
Artinya :
Dan Sesungguhnya Telah kami turunkan berturut-turut perkataan Ini (Al Qur’an) kepada mereka agar mereka mendapat pelajaran. (QS Al-Qashash : 51) 

11.  An Nur (cahaya)
Panduan yang Allah gariskan dalam Al-Quran menjadi cahaya dalam kehidupan dengan mengeluarkan manusia daripada taghut kepada cahaya kebenaran, daripada kesesatan dan kejahilan kepada kebenaran ilmu, daripada perhambaan sesame manusia kepada mengabdikan diri semata-mata kepada Yang Maha Mencipta dan daripada kesempitan dunia kepada keluasan dunia dan akhirat.
Artinya :
Dengan kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang yang mengikuti keredhaanNya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang itu dari kegelapaan kepada cahaya dengan izinNya dan menunjukkan ke jalan yang lurus. (QS Al-Maidah: 17)

12.  Asy-Syifaa’ (Penawar)
Allah SWT telah mensifatkan bahawa Al-Quran yang diturunkan kepada umat manusia melalui perantara nabi Muhammad SAW sebagai penawar dan penyembuh. Bila disebut penawar tentu ada kaitannya dengan penyakit. Dalam tafsir Ibnu Kathir dinyatakan bahawa Al-Quran adalah penyembuh dari penyakit-pnyakit yang ada dalam hati manusia seperti syirik, sombong, bongkak, ragu dan sebagainya.
$pkšr'¯»tƒ â¨$¨Z9$# ôs% Nä3ø?uä!$y_ ×psàÏãöq¨B `ÏiB öNà6În/§ Öä!$xÿÏ©ur $yJÏj9 Îû ÍrߐÁ9$# Yèdur ×puH÷quur tûüÏYÏB÷sßJù=Ïj9 ÇÎÐÈ  
Artinya :
Wahai manusia! Sungguh, telah Kami datangkan kepadamu pelajaran (Al-Quran) dari Tuhanmu, penawar bagi penyakit yang ada di dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman. (QS Yunus: 57)

13.  Al-Haq (Kebenaran)
Al-Quran dinamakan dengan Al-Haq kerana dari awal hingga akhirnya, kandungan Al-Quran adalah semuanya benar. Kebenaran ini adalah datang daripada Allah yang mencipta manusia dan mangatur system hidup manusia dan Dia Maha Mengetahui segala-galanya. Oleh itu, ukuran dan pandangan dari Al-Quran adalah sesuatu yang sebenarnya mesti diikuti dan dijadikan priority yang paling utama dalam mempertimbangkan sesuatu.
,ysø9$# `ÏB y7Îi/¢ ( Ÿxsù ¨ûsðqä3s? z`ÏB tûïÎŽtIôJßJø9$# ÇÊÍÐÈ  

Artinya :
Kebenaran itu dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu. (QS Al-Baqarah: 147)

14.  Al-Bayaan (Keterangan)
Al-Quran adalah kitab yang menyatakan keterangan dan penjelasan kepada manusia tentang apa yang baik dan buruk untuk mereka. Menjelaskan antara yang haq dan yang batil, yang benar dan yang palsu, jalan yang lurus dan jalan yang sesat. Selain itu Al-Quran juga menerangkan kisah-kisah uma terdahulu yang pernah mengingkari perintah Allah lalu ditimpakan dengan berbagai azab yang tidak terduga.
#x»yd ×b$ut/ Ä¨$¨Y=Ïj9 Yèdur ×psàÏãöqtBur šúüÉ)­GßJù=Ïj9 ÇÊÌÑÈ  
Artinya :
Inilah (Al-Quran) suatu keterangan yang jelas untuk semua manusia, dan menjadi petunjuk kepada seta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. (QS Ali-Imran: 138 )

15.  Al-Mau’izhah (Pengajaran)
Al-Quran yang diturunkan oleh Allah adalah untuk kegunaan dan keperluan manusia, kerana manusia sentiasa memerlukan peringatan dan pelajaran yang akan membawa mereka kembali kepada tujuan penciptaan yang sebenarnya. Tanpa bahan-bahan pengajaran dan peringatan itu, manusia akan terlalai dan alpha dari tugasnya kerana manusia sering didorong oleh nafsu dan dihasut oleh syaitan dari mengingati dan mentaati suruhan Allah.
ôs)s9ur $tR÷Žœ£o tb#uäöà)ø9$# Ìø.Ïe%#Ï9 ö@ygsù `ÏB 9Ï.£B ÇËËÈ  
Artinya :
Dan sungguh Kami telah mudahkan Al-Quran untuk peringatan, maka adakah orang yang mahu mengambil pelajaran? (daripada Al-Quran ini).(QS Al-Qamar: 22)

16.  Adz-Dzikr (Pemberi Peringatan)
Allah SWT menyifatkan Al-Quran sebagai adz-dzikra (peringatan) kerana sebetulnya Al-Quran itu sentiasa memberikan peringatan kepada manusia kerana sifat lupa yang tidak pernah lekang daripada manusia. Manusia mudah lupa dalam berbagai hal, baik dalam hubungan dengan Allah, hubungan sesame manusia mahupun lupa terhadap tuntutan-tututan yang sepatutnya ditunaikan oleh manusia. Oleh itu golongan yang beriman dituntut agar sentiasa mendampingi Al-Quran. Selain sebagai ibadah, Al-Quran itu sentiasa memperingatkan kita kepada tanggungjawab kita.
$¯RÎ) ß`øtwU $uZø9¨tR tø.Ïe%!$# $¯RÎ)ur ¼çms9 tbqÝàÏÿ»ptm: ÇÒÈ  
Artinya :
Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan adz-zikra (Al-Quran) dan Kamilah yang akan menjaganya (Al-Quran). (QS Al-Hijr: 9)

17.  Al-Busyraa (Berita Gembira)
Al-Quran sering menceritakan khabar gembira bagi mereka yang beriman kepada Allah dan menjalani hidup menurut kehendak dan jalan yang telah diatur oleh Al-Quran. Khabar-khabar ini menyampaikan pengakhiran yang baik dan balasan yang menggembirakan bagi orang-orang yang patuh dengan intipati Al-Quran. Telalu banyak janji-janji gembiran yang pasti dari Allah untuk mereka yang beriman dengan ayat-ayatNya.
tPöqtƒur ß]yèö7tR Îû Èe@ä. 7p¨Bé& #´Îgx© OÎgøŠn=tæ ô`ÏiB öNÍkŦàÿRr& ( $uZø¤Å_ur šÎ/ #´Íky­ 4n?tã ÏäIwàs¯»yd 4 $uZø9¨tRur šøn=tã |=»tGÅ3ø9$# $YZ»uö;Ï? Èe@ä3Ïj9 &äóÓx« Yèdur ZpyJômuur 3uŽô³ç0ur tûüÏJÎ=ó¡ßJù=Ï9 ÇÑÒÈ  
Artinya :
Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami bangkitkan setiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami datangkan engkau (Muhammad) menjadi saksi atas mereka. Dan Kami turunkan Kitab (Al-Quran) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagai petunjuk serta rahmat dan khabar gembira bagi orang yang berserah diri (muslim). (QS An-Nahl: 89)

Adapula nama-nama lain dari Al Qur’an yang diambil dari kata sifat, dimana hal ini menunjukkan sifat yang mulia bagi Al Qur’an itu sendiri, diantaranya ialah :

1.      Al Mau’idhah (pelajaran/nasehat)
$pkšr'¯»tƒ â¨$¨Z9$# ôs% Nä3ø?uä!$y_ ×psàÏãöq¨B `ÏiB öNà6În/§ Öä!$xÿÏ©ur $yJÏj9 Îû ÍrߐÁ9$# Yèdur ×puH÷quur tûüÏYÏB÷sßJù=Ïj9 ÇÎÐÈ  
Artinya :
Hai manusia, Sesungguhnya Telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS Al-Yunus : 57)

2.      Al Hikmah (kebijaksanaan)
y7Ï9ºsŒ !$£JÏB #Óyr÷rr& y7øs9Î) y7/u z`ÏB ÏpyJõ3Ïtø:$# 3 Ÿwur ö@yèøgrB yìtB «!$# $·g»s9Î) tyz#uä 4s+ù=çFsù Îû tL©èygy_ $YBqè=tB #·qãmô¨B ÇÌÒÈ  
Artinya :
Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. dan janganlah kamu mengadakan Tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah). (QS Al-Isra’ : 39)

3.      Asy Syifa’ (obat/penyembuh)
$pkšr'¯»tƒ â¨$¨Z9$# ôs% Nä3ø?uä!$y_ ×psàÏãöq¨B `ÏiB öNà6În/§ Öä!$xÿÏ©ur $yJÏj9 Îû ÍrߐÁ9$# Yèdur ×puH÷quur tûüÏYÏB÷sßJù=Ïj9 ÇÎÐÈ  
Artinya :
Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS Al-Yunus : 57)

ãAÍit\çRur z`ÏB Èb#uäöà)ø9$# $tB uqèd Öä!$xÿÏ© ×puH÷quur tûüÏZÏB÷sßJù=Ïj9   Ÿwur ßƒÌtƒ tûüÏJÎ=»©à9$# žwÎ) #Y$|¡yz ÇÑËÈ  
Artinya :
Dan kami turunkan dari Al Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (QS Al-Isra’ : 82)

4.      Al Huda (petunjuk)
$¯Rr&ur $£Js9 $uZ÷èÏJy #yçlù;$# $¨YtB#uä ¾ÏmÎ/ ( `yJsù .`ÏB÷sム¾ÏmÎn/tÎ/ Ÿxsù ß$$sƒs $T¡øƒr2 Ÿwur $Z)ydu ÇÊÌÈ  
Artinya :
Dan Sesungguhnya kami tatkala mendengar petunjuk (Al Qur’an), kami beriman kepadanya. barangsiapa beriman kepada Tuhannya, Maka ia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak (takut pula) akan penambahan dosa dan kesalahan. (QS Al-Jin : 13)

uqèd üÏ%©!$# Ÿ@yör& ¼ã&s!qßu 3yßgø9$$Î/ ÈûïÏŠur Èd,ysø9$# ¼çntÎgôàãÏ9 n?tã Ç`ƒÏe$!$# ¾Ï&Íj#à2 öqs9ur on̍Ÿ2 šcqä.ÎŽô³ßJø9$# ÇÌÌÈ  
Artinya :
Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Qur’an) dan agama yang benar untuk dimenangkanNya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai. (QS At-Taubah : 33)

5.      Ar Rahmat (karunia)
¼çm¯RÎ)ur Yçlm; ×pyJômuur tûüÏZÏB÷sßJù=Ïj9 ÇÐÐÈ  
Artinya :
Dan Sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS An-Naml : 77)

6.      Al Bayan (penjelas/penerang)
#x»yd ×b$ut/ Ä¨$¨Y=Ïj9 Yèdur ×psàÏãöqtBur šúüÉ)­GßJù=Ïj9 ÇÊÌÑÈ  
Artinya :
(Al Qur’an) Ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. (QS Ali Imran : 138)

7.      Al Busyra (kabar gembira)
ö@è% ¼çms9¨tR ßyrâ Ä¨ßà)ø9$# `ÏB šÎi/¢ Èd,ptø:$$Î/ |MÎm7s[ãÏ9 šúïÏ%©!$# (#qãZtB#uä Yèdur 2tô±ç0ur tûüÏJÎ=ó¡ßJù=Ï9 ÇÊÉËÈ  
Artinya :
Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Qur’an itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”. (QS An-Nahl : 102)

8.      An Nur (cahaya)
$pkšr'¯»tƒ â¨$¨Z9$# ôs% Nä.uä!%y` Ö`»ydöç/ `ÏiB öNä3În/§ !$uZø9tRr&ur öNä3ös9Î) #YqçR $YYÎ6B ÇÊÐÍÈ  
Artinya :
Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan Telah kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Qur’an). (QS An-Nisa’ : 174) 

Apapun nama-nama lain dari Al Qur’an, yang jelas dan pasti adalah nama yang berasal dari Kalam Illahi yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. dan tertulis dalam mushaf berdasarkan sumber-sumber mutawatir yang bersifat tashdiqan jaziman (pasti kebenarannya). Penamaan Al Qur’an yang demikian itu telah disepakati bulat secara sah oleh semua ‘Ulama Ahli Ilmu Kalam, ‘Ulama Fiqh, dan ‘Ulama Ahli Ilmu Bahasa Arab. 

C.    Kandungan Isi Al Qur’an 
Al Qur’an adalah kitab suci agama Islam untuk seluruh umat muslim seluruh dunia,dari awal di turunkan h ingga waktu penghabisan spesies manusia di dunia, baik di bumi maupun di luar angkasa sebab kiamat kubra. Di dalam surat-surat dan ayat-ayat Al-qur’an terdapat kandungan isi yang secara garis besar dapat kita bagi menjadi beberapa hal pokok atau lebih terkhusus pada beberapa hal yang paling utama beserta definisi dari masing-masing kandungan intisarinya sebagai mana berikut :


  1. Aqidah/ akidah (ketauhidan/keimanan terhadap allah) 
Aqidah adalah: ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang pasti wajib dimiliki oleh setiap orang di dunia. Al-Qur’an mengajarkan aqidah tauhid kepada kita yaitu menanamkan keyakinan terhadap Allah SWT yang satu, yang tidak pernah tidur dan tidak beranak pinak. Percaya kepada Allah SWT adalah salah satu butir rukun iman yang pertama . orang yang tidak percaya terhadap rukun iman disebut sebagai orang-orang kafir 

2. Hukum-hukum (mengatur manusia)

Hukum yang ada di Al-Qur’an adalah memberi suruhan atau perintah kepada orang yang beriman untuk mengadili dan memberikan penjatuhan hukuman pada sesama manusia yang terbukti bersalah. Hukum dalam islam berdasarkan Al Qur’an ada beberapa jenis, seperti jinayat, muamalat, munakhat, faraidh, dan jihad.

3. Peringatan atau tadzkir (Reward / punishment)

Tadzkir atau peringatan adalah sesuatu yang memberi peringatan kepada manusia akan ancaman Allah SWT berupa siksa neraka atau waa’id. Tadzkir juga bisa berupa kabar kembira bagi orang-orang yang beriman kepadanya dengan balasan berupa nikmat syurga jannah atau waa’ad. Disamping itu adapula gambaran yang menyenangkan didalam Al Qur’an atau disebut juga targhib dan kebalikannya adalah gambaran yang menakutkan dengan istilah lainnya tarhib. 

4. Sejarah-sejarah atau kisah-kisah(mengambil teladan dari kejadian dimasa lampau)

Sejarah atau kisah adalah cerita mengenai orang-orang yang terdahulu baik yang mendapatkan kejayaan akibat taat kepada Allah SWT serta ada juga yang mengalami kebinasaan akibat tidak taat atau ingkar terhadap Allah SWT. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari sebaliknya kita mengambil pelajaran yang baik-baik dari sejarah masa lalu atau dengan istilah lain ikhtibar. 

  1. Isyarat pengemban ilmu pengetahuan dan teknologi
Al-Qur’an banyak mengimbau manusia untuk mengali dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.Seperti dalam surat ar-rad ayat 19 dan al zumar ayat 9.Selain kedua surat tersebut masih banyak lagi dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi seperti dalam kedokteran,farmasi,pertanian,dan astronomi yang bermanfaat bagi kemjuan dan kesejahteraan umat manusia.
Keistimewaan Dan Keutamaan Al-Qur’an :
ü  Memberi pedoman dan petunjuk hidup lengkap beserta hukum-hukum untuk kesejahteraan dan kebahagiaan manusia seluruh bangsa di mana pun berada serta segala zaman / periode waktu.
ü  Memiliki ayat-ayat yang mengagumkan sehingga pendengar ayat suci al-qur’an dapat dipengaruhi jiwanya.
ü  Memberi gambaran umum ilmu alam untuk merangsang perkembangan berbagai ilmu.
ü  Memiliki ayat-ayat yang menghormati akal pikiran sebagai dasar utama untuk memahami hukum dunia manusia.
ü  Menyamakan manusia tanpa pembagian strata, kelas, golongan, dan lain sebagainya. Yang menentukan perbedaan manusia di mata Allah SWT adalah taqwa.
ü  Melepas kehinaan pada jiwa manusia agar terhindar dari penyembahan terhadap makhluk serta menanamkan tauhid dalam jiwa.

Langkah-langkah untuk dapat memahami kandungan ayat-ayat Al-Qur’an adalah sebagai berikut:

  1. Memahami Ayat dengan Ayat. Menafsirkan satu ayat Al-Qur’an dengan ayat Al-Qur’an yang lain, adalah jenis penafsiran yang paling tinggi. Ungkapan yang sering dikemukakan adalah Al-Qur’an yufassiru ba’dhuhu ba’dha. Karena ada sebagian ayat Qur’an itu yang menafsirkan (yakni menerangkan) makna ayat-ayat yang lain.
  2. Memahami Ayat Al-Qur’an dengan Hadits Shahih. Menafsirkan ayat Al-Qur’an dengan hadits shahih sangatlah penting. Allah menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi SAW tidak lain supaya diterangkan maksudnya kepada semua manusia.
  3. Memahami Ayat dengan Pemahaman Sahabat. Merujuk kepada penafsiran para sahabat terhadap ayat-ayat Qur’an seperti Ibnu Abbas dan Ibnu Mas’ud sangatlah penting sekali untuk mengetahui maksud suatu ayat. Karena, di samping senantiasa menyertai Rasulullah, mereka juga belajar langsung dari beliau.
  4. Mengetahui Gramatika Bahasa Arab. Tidak diragukan lagi, untuk bisa memahami dan menafsiri ayat-ayat Qur’an, mengetahui gramatika bahasa Arab sangatlah urgen. Karena Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab.
  5. Memahami Nash Al-Qur’an dengan Asbabun Nuzul. Mengetahui sababun nuzul (peristiwa yang melatari turunnya ayat) sangat membantu sekali dalam memahami Al-Qur’an dengan benar.
  6. Memahami Nash Al-Qur’an dengan Makkiyyah-Madaniyyah. Mengetahui pengelompokan ayat menjadi Makkiyyah atau Madaniyyah, sangat membantu sekali dalam memahami Al-Qur’an dengan benar.
  7. Merujuk kepada kitab-kitab Tafsir Al-Qur’an. Dengan merujuk kepada kitab-kitab tafsir Al-Qur’an yang sangat banyak, baik yang berbahasa Arab ataupun Indonesia, sangat membantu untuk lebih memahami kandungan ayat-ayat Al-Qur’an.

Dengan demikian memahami Al-Qur’an dengan benar tidak akan lepas dari telaah kaidah-kaidah yang di dalamnya, atau sering disebut dengan ‘Ulumul Qur’an, sehingga diketahui bagaimana cara menafsirkan Al Qur’an yang baik. Di antara kaedah-kaedah tersebut adalah sebab-sebab (asbabun nuzul) diturunkannya, nasikh mansukh, perbedaan tempat turunnya ayat, serta pengetahuan tentang ayat-ayat muhkam dan mutasyabihat dan masih banyak lagi lainnya. Dalam kitab-kitab tafsir Al-Qura’n, mufassir dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an selalu mempergunakan kaedah-kaedah tersebut.




D.    Fungsi Dan Kedudukan Al-Qur’an
1.      Fungsi Al-Qur’an
a.       Menguatkan serta membenarkan kitab-kitab terdahulu yang telah diturunkan Allah SWT. Dalam hal ini meriwayatkan dari Ubay bin Kaab bahwa ”Sesuatu yang diturunkan di Injil dan Taurat itu seperti apa yang berada dalam Ummul Qur’an”. Jadi dapat diambil benang merah bahwa apa yang ada dalam Al-Qur’an itu sudah mencakup apa saja yang ada dalam kitab Injil dan Taurat.
b.      Petunjuk serta sebagai sumber informasi untuk menempuh kehidupan
Petunjuk yang dimaksudkan dalam Al-Qur’an meliputi petunjuk agama yang juga biasa disebut sebagai syari’at. Disini juga Al-Qur’an selain merujuk pada syari’at ia juga menerangkan akidah, dan akhlak. Sedangkan dalam sumber informasi Al-Qur’an mengajarkan banyak hal mulai dari persoalan moral, keyakinan, prinsip ibadah, dan juga muamalah sampai pada asas-asas ilmu-ilmu pengetahuan. Dalam petunjuk aqidah dan juga kepercayaan manusia harus bahkan wajib dalam mempercayainya yang dimana kepercayaan tersebut meliputi iman pada Allah, para malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, kitab-kitab yang diturunkan-Nya serta pada hari akhir yang pasti dalam kejadiannya. Sedangkan dalam aspek hukum dan syari’at, manusia dituntut untuk mengikuti apa saja yang baik dalam hubungannya pada Sang Kholik serta pada sesama makhluk. Adapun untuk akhlak dan moral menerangkan aspek-aspek norma keagamaan serta susila yang berhubungan dengan individu ataupun masyarakat. 
c.       Menjelaskan isi kandungan dan masalah-masalah yang pernah diperselisihkan oleh umat terdahulu.
d.      Sebagai obat dan pembeda antara haq dan yang batil

ãAÍit\çRur z`ÏB Èb#uäöà)ø9$# $tB uqèd Öä!$xÿÏ© ×puH÷quur tûüÏZÏB÷sßJù=Ïj9   Ÿwur ßƒÌtƒ tûüÏJÎ=»©à9$# žwÎ) #Y$|¡yz ÇÑËÈ  
Artinya :
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan (Al-Qur’an itu) tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain kerugian”. (QS Al-Isra’(17): 82)

e.       Sebagai bukti kebenaran Nabi Muhammad
Bukti kebenaran tersebut dikemukakan dalam tantangan yang sifatnya bertahap, yaitu: pertama, menentang siapapun yang meragukannya untuk menyusun semacam Al-Qur’an baik itu seluruh Al-Qur’an maupun cuma satu surah dalam Al-Qur’an. Diantara maksud-maksud yang paling nyata ialah mengkokohkan Al-Qur’an bahwa Muhammad SAW yang menjadi utusan-Nya adalah benar-benar seorang ummy. Jadi Al-Qur’an dengan segala keistemewaannya benar-benar sebuah mukjizat yang mengandung berbagai manfaat, terutama dalam hal ilmu pengetahuan.
Di dalam menerangkan garis-garis besar ini, Al-Qur’an memberi berbagai contoh teladan yakni dengan menerangkan secara ringkas sejarah umat dan para nabi terdahulu.
Al-Qur’an tidak menetapkan hukum dengan melihat kepada tiap kejadian satu persatu, baik yang sudah terjadi di setiap turunnya ataupun yang akan terjadi. Al-Qur’an menetapkan pokok-pokok dan dasar-dasar hukum agar dapat dipergunakan di setiap masa.

2.      Kedudukan Al-Qur’an 
a.       Kedudukan Al-Qur’an di dalam dasar-dasar islam
Tidak ada khilaf sedikitpun di antara umat islam, bahwa Al-Qur’an itu merupakan pokok asas bagi syari’at dan cabang-cabangnya. Dari Al-Qur’an-lah diambil segala pokok-pokok syari’at dan furu’nya, juga darinyalah dalil-dalil syar’i diambil. Dengan demilkian dipandanglah bahwa Al-Qur’an itu dasar bagi syariat dan pengumpul segala hukum dalam syari’at Islam. 

Allah SWT. berfiman dalam Al-Qur’an surat Al-An’am : 38

$tBur `ÏB 7p­/!#yŠ Îû ÇÚöF{$# Ÿwur 9ŽÈµ¯»s۠玍ÏÜtƒ Ïmøym$oYpg¿2 HwÎ) íNtBé& Nä3ä9$sVøBr& 4 $¨B $uZôÛ§sù Îû É=»tGÅ3ø9$# `ÏB &äóÓx« 4 ¢OèO 4n<Î) öNÍkÍh5u šcrçŽ|³øtä ÇÌÑÈ  
Artinya:
Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Qur’an.Kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.

b.      Kedudukan Al-Qur’an sebagai mukjizat
Mukjizat ialah perkara yang menyalahi kebiasaan (adat) yang digunakan untuk mengalahkan para penentangnya. Peng-I’jaz-an Al-Qur’an sendiri itu meliputi bahasa yang digunakannya yang menyangkut pada sastra, kata kata yang digunakan serta susunan-susunan kalimatnya yang begitu indah dan tersusun rapi. Begitu pula dalam pemberian keterangan yang menyangkut pada sejarah zaman terdahulu ataupun zaman yang akan datang yang dimana setiap akal manusia tidak mampu untuk menggapainya. Al-Qur’an juga menerangkan tentang ilmu pengetahuan yang dimana saat itu manusia belum tahu akan hal tersebut dan pada masa kekinian ilmu pengetahuan menjadi suatu tolak ukur yang harus di perhitungkan.

Secara ringkasnya maziyyah atau keistimewaan Al-Qur’an adalah:
·       Memuliakan akal dan menjadikannya dasar untuk memahamkan hukum dan mengedalikan urusan.
·         Menyama-ratakan manusia dengan meniadakan kelas yang dapat menimbulkan sebagian manusia menganggap dirinya lebih tinggi derajatnya dari pada lainnya.
·         Menerangkan sesuatu yang berfaidah dan menjadi ibrah dari berbagai kisah dan kejadian terdahulu.
·         Memberi petunjuk yang lengkap dan hokum-hukumnya sesuai dengan mashlahat segala bangsa, dalam segala zaman dan berbagai tempat. 

Kedudukan Al-Qur’an dalam islam secara lebih ringkasnya adalah sebagai berikut:
1)      Kitabul Naba’ wal Akhbar ( berita dan kabar) 
§Ntã tbqä9uä!$|¡tFtƒ ÇÊÈ   Ç`tã Î*t6¨Z9$# ÉOÏàyèø9$# ÇËÈ  
Artinya:
Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya? Tentang berita yang besar.( QS. An-Naba’(78):1-2)

2)      Kitabul Hukmi wa Syari’at (hukum dan syari’at) 
Èbr&ur Nä3ôm$# NæhuZ÷t/ !$yJÎ/ tAtRr& ª!$# Ÿwur ôìÎ7®Ks? öNèduä!#uq÷dr& öNèdöx÷n$#ur br& šqãZÏFøÿtƒ .`tã ÇÙ÷èt/ !$tB tAtRr& ª!$# y7øs9Î) ( bÎ*sù (#öq©9uqs? öNn=÷æ$$sù $uK¯Rr& ßƒÌãƒ ª!$# br& Nåkz:ÅÁムÇÙ÷èt7Î/ öNÍkÍ5qçR茠3 ¨bÎ)ur #ZŽÏWx. z`ÏiB Ä¨$¨Z9$# tbqà)Å¡»xÿs9 ÇÍÒÈ   zNõ3ßssùr& Ïp¨ŠÎ=Îg»yfø9$# tbqäóö7tƒ 4 ô`tBur ß`|¡ômr& z`ÏB «!$# $VJõ3ãm 5Qöqs)Ïj9 tbqãZÏ%qムÇÎÉÈ  


Artinya:
Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka, dan berhati- hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu ,jika mereka berpaling ( dari hukum yang telah diturunkan Allah ), Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa- dosa mereka dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. Apakah hukm jahiliyyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yakin ? (QS. Al-Maidah ( 5 ) : 49 – 50)

3)      Kikabul jihad (perjuangan di jalan Allah)
z`ƒÏ%©!$#ur (#rßyg»y_ $uZŠÏù öNåk¨]tƒÏöks]s9 $uZn=ç7ß 4 ¨bÎ)ur ©!$# yìyJs9 tûüÏZÅ¡ósßJø9$# ÇÏÒÈ  
Artinya:
Dan orang-orang yang berijtihad untuk ( mencari keridhoan ) kami, benar-benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami, dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-Ankabut (29) : 69)

4)      Kitbul Tarbiyah (pendidikan)
$tB tb%x. @t±u;Ï9 br& çmuŠÏ?÷sムª!$# |=»tGÅ3ø9$# zNõ3ßsø9$#ur no§qç7Y9$#ur §NèO tAqà)tƒ Ä¨$¨Z=Ï9 (#qçRqä. #YŠ$t6Ïã Ík< `ÏB Èbrߊ «!$# `Å3»s9ur (#qçRqä. z`¿ÍhŠÏY»­/u $yJÎ/ óOçFZä. tbqßJÏk=yèè? |=»tGÅ3ø9$# $yJÎ/ur óOçFZä. tbqßâôs? ÇÐÒÈ  

Artinya:
Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al-Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata: “Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah.” Akan tetapi ( dia berkata ): ”Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al-Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajirinya.(QS Ali-Imran : 79)
5)      Minhajul Hayah ( pedoman hidup )
6)      Kitabul Ilmi (ilmu pengetahuan)

ù&tø%$# ÉOó$$Î/ y7În/u Ï%©!$# t,n=y{ ÇÊÈ   t,n=y{ z`»|¡SM}$# ô`ÏB @,n=tã ÇËÈ   ù&tø%$# y7š/uur ãPtø.F{$# ÇÌÈ   Ï%©!$# zO¯=tæ ÉOn=s)ø9$$Î/ ÇÍÈ   zO¯=tæ z`»|¡SM}$# $tB óOs9 ÷Ls>÷ètƒ ÇÎÈ  

Artinya :
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmu Yang Maha Pemurah, Yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.(QS Al-Alaq : 1-5)

E.     Cara Turunya Al-Qur’an
Nabi Muhammad s.a.w. dalam hal menerima wahyu mengalami bermacammacam cara dan keadaan. di antaranya:
1.      Malaikat memasukkan wahyu itu ke dalam hatinya. Dalam hal ini Nabi s.a.w. tidak melihat sesuatu apapun, hanya beliau merasa bahwa itu sudah berada saja dalam kalbunya. Mengenai hal ini Nabi mengatakan: "Ruhul qudus mewahyukan ke dalam kalbuku", QS Asy Syuura ayat (51).
* $tBur tb%x. AŽ|³u;Ï9 br& çmyJÏk=s3ムª!$# žwÎ) $·ômur ÷rr& `ÏB Ç!#uur A>$pgÉo ÷rr& Ÿ@Åöãƒ Zwqßu zÓÇrqãsù ¾ÏmÏRøŒÎ*Î/ $tB âä!$t±o 4 ¼çm¯RÎ) ;Í?tã ÒOŠÅ6ym ÇÎÊÈ  
Artinya :
“dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan Dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana”.


2.      Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi berupa seorang laki-laki yang mengucapkan kata-kata kepadanya sehingga beliau mengetahui dan hafal benar akan kata-kata itu.

3.      Wahyu datang kepadanya seperti gemerincingnya loceng. Cara inilah yang amat berat dirasakan oleh Nabi. Kadang-kadang pada keningnya berpancaran keringat, meskipun turunnya wahyu itu di musim dingin yang sangat. Kadang-kadang unta beliau terpaksa berhenti dan duduk karena merasa amat berat, bila wahyu itu turun ketika beliau sedang mengendarai unta. Diriwayatkan oleh Zaid bin Tsabit: "Aku adalah penulis wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah. Aku lihat Rasulullah ketika turunnya wahyu itu seakan-akan diserang oleh demam yang keras dan keringatnya bercucuran seperti permata. Kemudian setelah selesai turunnya wahyu, barulah beliau kembali seperti biasa".


4.      Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi, tidak berupa seorang laki-laki seperti keadaan no. 2, tetapi benar-benar seperti rupanya yang asli. Hal ini tersebut dalam Al Qur'an surah (53) An Najm ayat 13 dan 14.
ôs)s9ur çn#uäu »'s!÷tR 3t÷zé& ÇÊÌÈ   yZÏã ÍouôÅ 4ygtFZçRùQ$# ÇÊÍÈ  


Artinya:
Sesungguhnya Muhammad telah melihatnya pada kali yang lain (kedua). Ketika ia berada di Sidratul muntaha.(QS An Najm: 13-14)




























BAB III
PENUTUP

  1. Kesimpulan

“Al-Qur’an berarti ‘’bacaan‟, asal kata qara’a. kata Al-Qur’an itu berbentuk masdar dengan arti isim maf’ul yaitu maqru’ (dibaca). Sedangkan di dalam Al-Qur‟an sendiri ada pemakaian kata “Qur’an” dalam arti demikian sebagaimana tersebut dalam surah Al-Qiyaamah ayat 17-18 adalah:
¨bÎ) $uZøŠn=tã ¼çmyè÷Hsd ¼çmtR#uäöè%ur ÇÊÐÈ   #sŒÎ*sù çm»tRù&ts% ôìÎ7¨?$$sù ¼çmtR#uäöè% ÇÊÑÈ  
Artinya :
17. Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.
18. Apabila Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu.
Adapun definisi Al-Qur’an ialah “kalam Allah SWT yang merupakan mu’jizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad saw dan yang ditulis di mushaf dan diriwayatkan dengan mutawatir serta membacanya adalah ibadah”.
Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur dalam masa 22 tahun 2 bulan 22 hari atau 13 tahun di Mekkah dan 10 tahun di Madinah. Oleh para ulama membagi masa turun ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Periode Mekkah berlangsung selama 12 tahun masa kenabian RasulullahSAW dan surat-surat yang turun pada waktu ini tergolong surat Makkiyyah

v  Kandungan Isi Al Qur’an
1.      Aqidah/ akidah (ketauhidan/keimanan terhadap allah) 
2.      Hukum-hukum (mengatur manusia)
3.       Peringatan atau tadzkir (Reward / punishment)
4.      Sejarah-sejarah atau kisah-kisah(mengambil teladan dari kejadian dimasa lampau)
5.      Isyarat pengemban ilmu pengetahuan dan teknologi

v  Kedudukan Al-Qur’an dalam islam secara lebih ringkasnya adalah sebagai berikut:
1.      Kitabul Naba’ wal Akhbar ( berita dan kabar)
2.      Kitabul Hukmi wa Syari’at (hukum dan syari’at) 
3.      Kikabul jihad (perjuangan di jalan Allah)
4.      Kitbul Tarbiyah (pendidikan)
5.      Minhajul Hayah ( pedoman hidup )
6.      Kitabul Ilmi (ilmu pengetahuan)

B.     Saran
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….


1 komentar:

  1. oke nih.. ilmu-ilmu al-quran memang harus di disebarkan, semangat gan, kunbalnya ya ke http://coretanbinderhijau.blogspot.com/2013/06/makalah-pengertian-al-quran.html

    BalasHapus